Minggu, 14 Oktober 2012

KHASIAT BUAH APEL



      Flavonoid adalah senyawa yang terdiri dari 15 atom karbon yang umumnya tersebar di dunia tumbuhan. Lebih dari 2000 flavonoid yang berasal dari tumbuhan telah diidentifikasi, namun ada tiga kelompok yang umum dipelajari, yaitu antosianin, flavonol, dan flavon. Antosianin (dari bahasa Yunani anthos , bunga dan kyanos, biru-tua) adalah pigmen berwarna yang umumnya terdapat di bunga berwarna merah, ungu, dan biru .Pigmen ini juga terdapat di berbagai bagian tumbuhan lain misalnya, buah tertentu, batang, daun dan bahkan akar. Flavnoid sering terdapat di sel epidermis. Sebagian besar flavonoid terhimpun di vakuola sel tumbuhan walaupun tempat sintesisnya ada di luar vakuola.

     Flavonoid sudah banyak diperbincangkan di dalam dunia science, bahkan banyak pula penelitian yang mengungkap bahwa Flavodoid dapat digunakan sebagai zat pencegah kanker (mencegah proliferasi sel), membantu membersihkan radikal bebas dalam tubuh dll. Seiring berjalannya waktu banyak ilmuan ingin meneliti lebih dalam lagi untuk mengetahui flavonoid jenis apa yang memiliki khasiat dalam mencegah pertumbuhan sel kanker.

      Apel dikenal sebagai buah dengan fungsi membersihkan tubuh. Telah banyak penelitian mengungkapkan bahwa didalam sebutir apel terkandung serat, antioksidan serta flavonoid buah. Apel juga mengandung vitamin C (lebih banyak pada apel berkulit hijau). Apel bisa menurunkan kadar kolesterol darah, meredakan sembelit dan diare, membantu mengurangi masalah persendian dan merekan penyakit-penyakit umum. Apel paling baik dimakan mentah. Proses memasak bisa meluruhkan kadar flavonoid hingga 75% ke dalam air yang digunakan untuk memasak. Lebih baik lagi jika memakan apel beserta kulitnya karena flavonoid terdapat didalam atau didekat kulitnya.

    Menurut Institut Kanker Nasional Amerika Serikat, apel paling banyak mengandung flavonoid dibandingkan dengan buah-buahan lain. Zat ini, menurut laporan tersebut, mampu menurunkan risiko kena penyakit kanker paru-paru sampai 50 persen.

Kamis, 11 Oktober 2012

FLAVONOID

    Senyawa flavonoid adalah suatu kelompok fenol yang terbesar yang ditemukan di alam. Senyawa-senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu dan biru dan sebagai zat warna kuning yang ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan. Flavonoid merupakan pigmen tumbuhan dengan warna kuning, kuning jeruk, dan merah dapat ditemukan pada buah, sayuran, kacang, biji, batang, bunga, herba, rempah-rempah, serta produk pangan dan obat dari tumbuhan seperti minyak zaitun, teh, cokelat, anggur merah, dan obat herbal. Senyawa ini berperan penting dalam menentukan warna, rasa, bau, serta kualitas nutrisi makanan. 

 Flavonoid banyak diteliti kareana sifat kimianya yang dapat digunakan sebagai farmasi atau obat. Senyawa golongan ini biasanya digunakan sebagai obat alami dengan cara langsung mengkonsumsi dari tumbuhan dengan cara tertentu. Flavonoid memberikan afektifitas terhadap antikanker dan antioksidan. 

      Flavonoid memiliki struktur umum dengan 2 cincin benzen yang dihubungkan dengan 3 karbon (propana). Jika dilihat dari tempat cincin kedua menempel flavonoid di bagi menjadi 3 jenis yaitu flavonoid, isoflavonoid, dan neoflavonoid. Sedangkan jika dilihat dari bentuk fenolnya dibagi menjadi flavon, flavonol, flavanol, dan flavanonol. 

BIOSINTESIS FLAVONOID

Biosintetis flavonoid sudah mulai diteliti sejak tahun 1936. Pada awalnya para peneliti mengkaitkan C6-C3-C6 dari flavonoid merupakan hasil dari fenil propanoid. Tetapi selama bertahun-tahun diperoleh teori sintesis flavonoid dan telah dibuktikan di laboratorim. Secara umum sintesis flavonoid terdiri dari dua jalur yaitu jalur poliketida, dan jalur fenil propanoid. Jalur poliketida ini merupakan serangkaian reaksi kondensasi dari tiga unit asetat atau malonat. Sedangkan jalur fenilpropanoid atau biasa disebut jalur shikimat

IDENTIFIKASI FLAVONOID

Senyawa flavonoid biasanya di identifikasi denganmenggunakan peralatan instrument yaitu spektrofotometer UV-Vis dan SpektrofotometerInframerah. Selain dengan instrumen idendentifikasi flavonoid dapat dilakukan dengan mengunakan pereasi gesser untuk menentukan pola oksigenasinya

STROKE



               Menurut statistik tahunan dari organisasi kesehatan sedunia (WHO 1996), penyakit pembuluh darah otak termasuk dalam 10 penyebab kematian utama di 54 dari 57 negara. Stroke hemoragik mencakup 16,6 – 19% dari semua stroke.

               Stroke merupakan penyakit serebrovaskuler mengacu kepada setiap gangguan neurologik mendadak terjadi akibat pembatasan atau terhentinya aliran darah melalui suplai arteri otak. Istilah yang lebih lama dan masih sering digunakan adalah cerebrovascular accident (CVA). Berbagai gangguan patologik misalnya hipertensi menyebabkan stroke merupakan hal yang dapat diduga reproducible dan dapat dimodifikasi.

               Stroke hemoragik, yang merupakan sekitar 15% sampai 20% dari semua stroke, dapat terjadi apabila lesi vaskuler intraserebrum mengalami ruptur sehingga terjadi perdarahan kedalam ruang subaraknoid atau langsung kedalam jaringan otak.sebagian dari lesi vaskular menyebabkan perdarahan subaraknoid (PSA) adalah aneurisma sakular (Berry) dan malformasi arteriovena (MAV). Mekanisme lain stroke hemoragik adalah pemakaian kokain atau amfetamin,karena zat-zat ini dapat menyebabkan hipertensi berat dan perdarahan intraserebrum attau subaraknoid.