Metabolit
primer adalah senyawa yang berperan dalam penyediaan nutrisi dan terlibat dalam
proses metabolisme penting di dalam tubuh sebagai fundamental building block
kehidupan/ makhluk hidup, misalnya: polisakarida, lemak, asam nukleat dan
protein. Sedangkan metabolit sekunder atau molekul organik sekunder yang
dikenal dengan bahan alam (natural product) adalah bahan kimia yang dihasilkan
tumbuhan melalui reaksi metabolisme sekunder dari bahan organik primer
(karbohidrat, lemak, protein). Umumnya metabolit sekunder tidak esensial untuk
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, tetapi berfungsi untuk melindungi
tumbuhan dari serangan herbivora dan infeksi mikroba ; penarik serangga atau
hewan penyerbuk dan penebar biji ; dan agen alelopati yg berperan dlm kompetisi
antar spesies tumbuhan.
Golongan
senyawa metabolit sekunder terdiri atas golongan terpenoid, steroid, flavonoid,
fenolik, poliketida, dan alkaloid. Salah satu golongan senyawa metabolit
sekunder adalah terpenoid. Terpenoid merupakan metabolit sekunder yang tersebar
sangat luas di alam, strukturnya paling beragam dan fungsinya mulai sebagai
volatile sex pheromones sampai ke karet alam. Nama “terpenoid” disebut juga
“terpen” diambil berdasarkan senyawa yang pertama kali berhasil diisolasi yaitu
“terpentin” dan dibangun oleh kerangka dasar isoprena (5 karbon).
Senyawa-senyawa terpenoid dibentuk dari pengulangan (polimerisasi) ikatan antar
unit-unit isoprena “head to tail”, siklisasi dan sebagainya. Terpenoid
digolongkan menjadi monoterpen (2 unit isopren) C10H16 ; sesquiterpen (3 unit
isopren) C15H24 ; diterpen (4 unit isopren) C20H32 ; sesterpen (5 unit isopren)
C25H32 ; triterpen (6 unit isopren) C30H48 ; tetraterpen C40H64 dan politerpen
(C5H8)n, > 8 unit isoprene.
Umumnya
senyawa golongan terpenoid yang merupakan minyak atsiri (essential oil/
etherial oil) adalah golongan monoterpenoid. Monoterpenoid terdiri dari dua
unit isoprene; terdapat pada herba dan rempah-rempah dan sebagai attractant;
besarnya sekitar 5% berat kering tumbuhan; dan umumnya diisolasi dengan
distilasi atau ekstraksi.
Biosintesis
monoterpenoid terbentuk dari geranyl pyrophosphate (GPP). Selanjutnya dalam
monoterpenoid terbentuk enam jenis kerangka karbon monoterpenoid, yaitu
artmisyl skeleton, santolinyl skeleton, chrysanthemyl skeleton, lavadulyl
skeleton, rothrockyl skeleton dan rothorockene skeleton.
Salah
satu yang menarik dari kerangka karbon monoterpenoid di atas adalah lavandulyl
skeleton yang terdapat di dalam minyak atsiri dari beberapa spesies dari genus
lavandula. Genus lavendula terdiri dari 25-35 spesies-Sub, dengan beragam
morfologi. Perbedaan genus lavandula dengan semua family Lamiaceae ditentukan
oleh morfologi bunganya. Karakteristik bunga pada genus lavandula pada terminal
spike bunga kompak ditunjang dengan batang panjang (tangkai bunga). Spike bunga
terdiri dari cymes, merupakan suatu bunga yang bercabang dengan bunga pada
akhir masing-masing cabang, baik dalamdecussate berlawanan
atau teratur spiral yang subtended oleh bracts (Lis-Balchin, 2002).
Aplikasi
luas minyak Lavenders (Lavandula Oil) digunakan dalam kosmetik, produk
kesehatan dan obat alternative. Sifat terapi dan penciuman minyak atsiri
lavender yang dikaitkan dengan monoterpen, yang memiliki berat molekul
rendah (C-10 atau tersusun atas 2 unit isoprene). Komposisi kimia dari
minyak ini di industri terutama ditentukan oleh genotipe tanaman dan
dipengaruhi oleh faktor pertumbuhan dan lingkungan tanaman. Semakin
populernya aromaterapi dan pengobatan alternatif bunga telah meningkat dan
menyebabkan meningkatnya permintaan minyak lavender dan memicu pengembangan
wilayah budidaya baru di seluruh dunia. Salah satu wilayah pertanian yang
berorientasi sebagai wisata lavender dan berfokus pada pemasaran minyak
atsiri dari genus Lavandula sebagai kosmetik, obat alternatif dan aromaterapi adalah
Lembah Okanagan (British Columbia).
Distribusi
komersial dari minyak lavender beragam terutama untuk aplikasi obat
mengharuskan minyak atsiri dari genus lavandula ini harus mematuhi standar
kualitas dan variasi komposisi minyak harus dijaga seminimal mungkin dari
setiap wilayah dan Negara harus diperhitungkan. Keragaman minyak lavender
dari berbagai spesies telah dibakukan oleh Organisasi Internasional untuk
Standarisasi (ISO) (LisBalchin 2002).
Seperti semua minyak
esensial, minyak lavender
adalah campuran dari berbagai jenis senyawa. Dua senyawa utama dalam minyak
lavender adalah linalool asetat dan linalyl. Linalool adalah alkohol terpene
yang melimpah di lavender, dan banyak lainnya jenis bunga dan rempah-rempah.
Linalool memiliki aroma bunga yang menyenangkan, dan mengajarkan banyak aroma
khas lavender. Linalool juga merupakan molekul prekursor untuk sintesis Vitamin
E. Linalyl asetat berkaitan erat dengan linalool, dan memiliki sifat serupa.
Linalyl asetat memiliki aroma fruity cahaya, dan juga digunakan secara luas
sebagai agen scenting. Baik linalool dan asetat linalyl secara biologis aktif
dan telah digunakan dalam beberapa aplikasi, seperti serangga repellants.
senyawa utama minyak lavender adalah linalool asetat dan linalyl.
BalasHapusBagaimana proses ekstraksi linalool dari minyak lavender tersebut?
Zat linalool dan lynalyl acetate ini bisa diperoleh dengan proses penyulingan, dengan cara penyulingan uap dari bunga. Rendeman minyaknya sekitar 0,5%. Pengeringan bunga sebaiknya tidak di bawah sinar matahari secara langsung, tetapi cukup dikeringanginkan, tujuannya untuk mengurangi kandungan minyak yang hilang. Rendeman minyak yang optimal diperoleh jika tanaman ditanam di lokasi 1000 m dpl. Komposisi utama minyak Lavender adalah linalool dan linalool asetat sebanyak 30-60% dengan kandungan yang bervariasi, tergantung dari jenis lavendernya. Sebagai contoh, lavender spesies Lavandula officinalis mengandung bahan aktif sebesar 50-55%, sementara L. latifolia hanya mengandung bahan aktif 2-3%.
BalasHapus6'-O-Galloylpaeoniflorin is a natural monoterpenoid compound isolated from the roots of Paeonia lactiflora Pall. 6'-O-Galloylpaeoniflorin exhibits strong androgen receptor (AR) binding activity. Galloylpaeoniflorin
BalasHapusbagaimana cara mengaplikasikan minyak esensial lavender dengan cara pijat ? apakah bisa langsung dioleskan dikulit tanpa dicampur dengan minyak dasar?
BalasHapus